Netral
June 13, 2011 at 19:58 Leave a comment
Netral. Bukan ‘Netral Band’ yang gue maksud di sini; gue mao membahas tentang netral yang sesungguhnya *ga juga sih*.
Oke, istilah netral tuh identik dengan ketidakberpihakan terhadap suatu hal.
Contoh: Ketika pemilu, Budi mempunyai hak suara untuk memilih salah satu dari dua calon presiden yang ada. Budi akan dikatakan netral apabila engga memilih kedua calon itu.
Okelah itu contoh sederhana yang anak SMP pun bisa buat.
Pada kenyataannya, menjadi netral merupakan sebuah pilihan yang sulit. Jauh lebih mudah satu dari beberapa pilihan yang ada. Ada juga anggapan bahwa orang-orang yang selalu netral sepanjang hidupnya adalah orang-orang pengecut yang ga berani ngambil suatu keputusan atau pilihan.
Mereka ga sepenuhnya salah; tapi ga bisa dikatakan betul juga. Netral itu kondisi yang dilematis. Mengapa? Karena dengan menjadi netral lo bisa kehilangan hal-hal yang seharusnya jadi hak lo. Dengan lo engga memilih, posisi lo bisajadi ga akan diakui. Kasarnya, dikucilkan.
Terus, ngapain sih jadi netral, kalo itu engga ngebawa kebahagiaan?
Pertanyaan ini bisa dijawab dengan pertanyaan: Bagaimana lo bisa bahagia kalo pilihan yang tersedia ga sesuai dengan yang lo harapkan dan lo cita-citakan?
Yes. Kalau kalian nangkep maksud gue di atas, kalian pasti ngerti kalo menjadi netral membantu mengurangi kemunafikan. Udah cukup banyak manusia munafik di negri ini. Apalagi mereka-mereka yang ada ‘di atas’ sana. Bullshit yang bener-bener Bullseye. #ganyambung #maksainpolitik. Begitulah, menjadi netral akan ngebantu lo untuk menghindari pilihan yang didasari keterpaksaan. Dari keterpaksaan akan muncul sifat ingkar ketika menjalani pilihan itu. Setuju guys?
Hmm, menjadi netral juga ngebantu lo buat melihat sebuah ‘fenomena’ dari berbagai sudut. Dari berbagai subjektivitas yang lo temukan kemudian bisa lo rangkai menjadi objektivitas yang akurat. Selanjutnya lo bisa milih untuk tetep netral atau engga.
Netral adalah sebuah pilihan akan kebebasan yang tidak terikat oleh sebuah keputusan.
Netral adalah sebuah penderitaan yang berasal dari ketidakpercayaan akan situasi yang ada.
Entry filed under: Pemikiran Bebas.
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed